maresiliencycenter.org – Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa, Antonio Guterres, telah menginstruksikan dilakukannya penyelidikan menyeluruh terhadap kematian tragis 196 pekerja bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza. Berdasarkan laporan yang diterbitkan oleh Reuters, Guterres juga mendesak Israel untuk meningkatkan akses bagi pengiriman bantuan kemanusiaan ke daerah yang terkena dampak serangan, sembari menyatakan harapan bahwa pembukaan akses ini dapat dilaksanakan dengan segera.
Tindak lanjut dari serangan udara yang dilakukan oleh Israel dan mengakibatkan kematian tujuh pekerja dari World Central Kitchen, militer Israel telah mengakui bahwa penyelidikan internal mereka menemukan adanya kesalahan serius dan pelanggaran prosedur. Guterres menanggapi pengakuan ini dengan menekankan bahwa isu utama bukan hanya pengakuan kesalahan, melainkan juga perlunya perubahan signifikan dalam strategi dan prosedur militer untuk mencegah kejadian serupa.
Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, menegaskan bahwa serangan terhadap pekerja kemanusiaan adalah pelanggaran yang tidak dapat ditolerir dan mendesak Israel untuk memastikan perlindungan bagi mereka. Di sisi lain, Guterres menyoroti laporan tentang penggunaan kecerdasan buatan oleh militer Israel untuk menargetkan serangan di Gaza, menekankan bahwa keputusan mengenai hidup dan mati tidak seharusnya bergantung pada algoritma.
Dalam pertemuan Dewan Keamanan PBB yang diadakan pada tanggal 5 April 2024, topik utama yang dibahas adalah situasi kelaparan di Gaza dan dampaknya terhadap pekerja bantuan. Duta Besar Slovenia untuk PBB, Samuel Zbogar, memberikan gambaran yang menggugah dengan menyamakan keadaan kelaparan yang akan dialami oleh anggota Dewan Keamanan jika berada dalam posisi pengungsi di Gaza.
Pejabat senior bantuan PBB, Ramesh Rajasingham, meminta negara-negara anggota untuk menggunakan semua sarana yang tersedia, termasuk tekanan diplomatik dan ekonomi, untuk menghentikan pelanggaran hukum kemanusiaan yang dilakukan oleh Israel. Ia juga menyerukan pengkondisian ekspor senjata berdasarkan kepatuhan terhadap hukum perang, dan memperkuat kerja sama antarnegara dalam memerangi impunitas.
Menanggapi desakan dari Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, Israel telah setuju untuk mengambil langkah-langkah yang akan mengurangi krisis kemanusiaan di Gaza, termasuk pembukaan kembali penyeberangan Erez dan penggunaan pelabuhan Ashdod. Langkah-langkah ini diambil di tengah laporan yang mengejutkan tentang lebih dari satu juta orang di Gaza yang menghadapi risiko kelaparan yang ekstrem.
PBB menuntut penyelidikan yang teliti dan perubahan prosedural yang dapat diverifikasi di lapangan, sebagai respons terhadap kematian pekerja kemanusiaan di Gaza dan untuk memastikan penghormatan terhadap norma-norma hukum humaniter internasional. Ini merupakan langkah penting untuk mencegah kerugian lebih lanjut dan memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat diberikan dengan aman dan efektif kepada mereka yang memerlukannya.
Chulos Bakehouse telah mencuri perhatian pecinta kuliner dengan salah satu produk andalannya, roti garam. Dibuat…
maresiliencycenter.org - Adhyaksa Awards 2024 kembali menjadi panggung apresiasi bagi insan kejaksaan dan penegak hukum yang…
Dimsum bukan sekadar makanan ringan asal Tiongkok—ia adalah bentuk kebahagiaan kecil yang bisa kamu nikmati…
Saat kamu menyeruput kuah tomyam yang mengepul, kamu tidak hanya menikmati makanan—kamu merasakan tradisi dan…
maresiliencycenter.org - Jakarta, kota metropolitan yang selalu sibuk, menyajikan berbagai pilihan kuliner yang menggugah selera.…
Tulungagung, sebuah kabupaten di Jawa Timur, tengah menjadi sorotan link slot gacor warganet berkat harga…