maresiliencycenter.org – Kerupuk Melarat adalah salah satu varian kerupuk yang berasal dari Cirebon, sebuah kota yang kaya akan tradisi kuliner di Jawa Barat, Indonesia. Kerupuk ini memiliki keunikan baik dari segi nama maupun rasa. Artikel ini akan menggali sejarah, proses pembuatan, dan nilai budaya dari Kerupuk Melarat yang telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kuliner khas Cirebon.
Kerupuk Melarat adalah jenis kerupuk yang dikenal dengan harga yang terjangkau dan ukurannya yang lebih kecil dibandingkan dengan kerupuk pada umumnya. Nama “Melarat” sendiri dalam bahasa Indonesia memiliki konotasi “miskin” atau “tidak berada”, yang ironisnya mengekspresikan kerendahan hati dan keterjangkauan produk ini bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kerupuk Melarat mungkin muncul sebagai solusi ekonomis di masa keterbatasan. Pada zaman dahulu, tidak semua masyarakat mampu membeli kerupuk ukuran reguler yang lebih mahal, sehingga kerupuk ukuran kecil dengan harga yang lebih murah menjadi alternatif.
Dari waktu ke waktu, Kerupuk Melarat berkembang dan diterima oleh masyarakat luas karena rasanya yang gurih dan teksturnya yang renyah, menjadikannya pelengkap yang sangat baik untuk berbagai jenis makanan.
Kerupuk Melarat biasanya terbuat dari tepung tapioka atau tepung kanji yang dicampur dengan ikan teri atau jenis ikan kecil lainnya yang telah dihaluskan, memberikan rasa yang khas.
Campuran bahan dasar tersebut kemudian dibentuk dan dikeringkan sebelum akhirnya digoreng hingga mengembang dan menjadi renyah.
Kerupuk Melarat dikenal sebagai pelengkap makanan yang merakyat, sering ditemukan di warung nasi, warung tegal (warteg), atau rumah makan sederhana.
Nama “Melarat” sering dianggap sebagai representasi ketegaran masyarakat dalam menghadapi kesulitan ekonomi, sekaligus kecerdasan dalam memanfaatkan sumber daya yang ada.
Di era modern, Kerupuk Melarat berhadapan dengan persaingan dari berbagai jenis camilan yang bermunculan, termasuk kerupuk-kerupuk modern dengan berbagai rasa.
Untuk tetap bertahan, Kerupuk Melarat membutuhkan strategi pemasaran yang baik dan inovasi dalam pembuatan tanpa meninggalkan ciri khasnya. Edukasi tentang nilai tradisional dan keterjangkauan juga dapat menjadi nilai jual.
Meski dikenal sebagai kuliner khas Semarang, sejarah wingko babat sebenarnya berasal dari Kecamatan Babat, Lamongan,…
Kue ku, yang dikenal sebagai "kukuran" oleh masyarakat Tegal, adalah salah satu kue tradisional yang…
Risoles, makanan ringan yang digemari banyak orang, ternyata memiliki sejarah panjang yang menarik. Dilansir dari…
Kue Dadar gulung adalah salah satu kekayaan kuliner Indonesia yang sudah dikenal luas dan disukai…
Lumpia adalah salah satu makanan khas dari Semarang, Jawa Tengah, yang terkenal lezat dan menggugah…
Serabi, salah satu makanan khas Nusantara yang menggugah selera, merupakan jajanan tradisional dengan cita rasa…